togel hari ini singapura: LPEM UI proyeksikan BI
发布时间:2024-11-15 14:07:53 作者:玩站小弟 我要评论
togel hari ini singapura LPEM UI proyeksikan BI-Rate tetap di posisi 6 persen bulan iniRabu, 16 Oktober 2024 07:50 WIBGedung
nomortogelhariini 。
LPEM UI proyeksikan BI-Rate tetap di posisi 6 persen bulan ini
- Rabu,togel hari ini singapura 16 Oktober 2024 07:50 WIB
pemotongan suku bunga acuan oleh BI cenderung belum mendesak untuk dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur BI Oktober iniJakarta (ANTARA) - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) memproyeksikan Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di posisi 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur BI Oktober 2024.
"Bank Indonesia diperkirakan mempertahankan BI rate di 6,00 persen pada pertemuan bulan Oktober. Setiap ruang potensial untuk pemangkasan kebijakan lebih lanjut harus dicadangkan untuk mengatasi risiko tren deflasi yang berkepanjangan," kata Peneliti LPEM UI Jahen Fachrul Rezky dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Meskipun demikian, dengan kondisi tahun 2024 yang tersisa kurang dari tiga bulan, BI masih memiliki ruang untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut di sisa tahun ini.
Hal ini menimbang instrumen pemangkasan suku bunga dapat digunakan di masa mendatang untuk mendorong permintaan agregat di sektor riil apabila tren deflasi berlanjut.
"Namun, pemotongan suku bunga acuan oleh BI cenderung belum mendesak untuk dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur BI Oktober ini. Sehingga, kami berpandangan bahwa BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,00 persen untuk saat ini," ujarnya.
Tingkat BI-Rate saat ini 6,00 persen. Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 17-18 September 2024.
Baca juga: Ekonom nilai BI punya ruang untuk kembali turunkan suku bunga
Baca juga: Kemenperin yakin penurunan BI-Rate bantu pacu iklim industri
Dalam laporan analisisnya, LPEM UI menyebutkan bahwa dari sisi domestik, saat ini Indonesia masih berkutat dengan tren deflasi berturut-turut selama lima bulan terakhir walaupun secara umum masih dalam rentang target BI yang sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.
Diketahui, secara bulanan indeks harga umum mengalami deflasi 0,12 persen (mtm) pada September 2024, lebih dalam dibandingkan bulan Agustus yang sebesar 0,03 persen (mtm).
Sama seperti tren harga tahunan, pendorong utama deflasi bulanan pada September adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, yang mencatat deflasi 0,59 persen (mtm) dan menyumbang 0,17 poin persentase terhadap deflasi keseluruhan bulan ini.
Namun, sisi permintaan juga memiliki peran tersendiri dalam deflasi. Inflasi inti mencatat penurunan untuk ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir yang memberikan sinyal terjadinya penurunan tekanan dari sisi permintaan dan pelemahan daya beli konsumen.
"Meskipun dampak dari sisi permintaan mungkin tidak sebesar dampak dari sisi penawaran, hal tetap berkontribusi terhadap pelemahan inflasi dan tidak dapat diindahkan," tulis Seri Laporan Analisis Makroekonomi LPEM UI.
Kemudian secara umum, inflasi tahunan tercatat turun menjadi 1,84 persen (yoy) pada September 2024, turun dari 2,12 persen pada Agustus 2024.
Sementara itu, pertimbangan lain yang menjadi dasar BI mempertahankan suku bunga bulan ini yakni nilai tukar rupiah yang dinilai stabil.
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa rupiah stabil di sekitar Rp15.660 per dolar AS meskipun mengalami depresiasi di tengah arus modal keluar yang dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan ketidakpastian seputar pemilihan umum di Amerika Serikat (AS).
Dari segi perdagangan, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus 3,26 miliar dolar AS pada September 2024. Capaian ini mengindikasikan penurunan impor yang lebih tajam dibandingkan dengan ekspor.
Lebih lanjut, laporan analisis LPEM UI menjelaskan bahwa saat ini dunia tengah memasuki era pelonggaran seiring dengan pemotongan tingkat suku bunga bank sentral AS atau the Fed pertama kalinya dalam 4,5 tahun terakhir. Namun, pemotongan suku bunga the Fed sebesar 50 basis poin September lalu lebih besar dari perkiraan para analis.
Dengan mandatnya untuk menjaga inflasi dengan rata-rata 2 persen (yoy) dalam jangka panjang, pemangkasan suku bunga the Fed terhitung sebagai langkah yang drastis mempertimbangkan angka inflasi AS masih sebesar 2,4 persen (yoy) di September, lebih tinggi dari konsensus ekonom yaitu sebesar 2,3 persen (yoy).
"Meningkatnya tensi geopolitik global, program stimulus China, dan Pemilu AS masih menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi aliran arus modal asing ke Indonesia dan fluktuasi nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu mendatang," tulis laporan tersebut.
Baca juga: Ekonom UOB : Suku bunga Fed akan di level 3,25 persen awal 2026
Baca juga: BI pertimbangkan 5 faktor dalam turunkan suku bunga acuan
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
相关文章
Bigetron RA waspadai China di PUBG Mobile Global Championship 2020
E-SportBigetron RA waspadai China di PUBG Mobile Global Championship 2020Selasa, 3 November 2020 16:2024-11-15Ketua DPR sebut Jokowi usulkan Herindra sebagai calon Kepala BIN
Ketua DPR sebut Jokowi usulkan Herindra sebagai calon Kepala BINSelasa, 15 Oktober 2024 12:09 WIBKet2024-11-15Momen lucu Budi Arie "terobos" wawancara Giring di rumah Prabowo
Momen lucu Budi Arie "terobos" wawancara Giring di rumah PrabowoSelasa, 15 Oktober 2024 16:10 WIBMen2024-11-15Sejumlah calon menteri berdatangan di Hambalang
Sejumlah calon menteri berdatangan di HambalangRabu, 16 Oktober 2024 08:05 WIBSejumlah calon menteri2024-11-15PUBG Mobile jadi gacoan esports di tengah pandemi
E-SportPUBG Mobile jadi gacoan esports di tengah pandemiSenin, 6 Juli 2020 19:32 WIBPUBG Mobile Nati2024-11-15Wapres resmikan transformasi sekolah NU di Indramayu jadi universitas
Wapres resmikan transformasi sekolah NU di Indramayu jadi universitasRabu, 16 Oktober 2024 09:14 WIB2024-11-15
最新评论