situs slot

jam bukaan sydney martabetoto: Badan Geologi selidiki lubang besar, penyebab sungai di Blitar kering

Author: b-geeks.com - Info Terkini Seputar Dunia Politik, Ekonomi, dan TeknologiTag:rtp live2024-11-15 11:33:52Komentar(0)

jam bukaan sydney martabetoto Badan Geologi selidiki lubang besar, penyebab sungai di Blitar keringKamis, 7 November 2024 19:09 WI unsurtoto daftar martabetoto

Badan Geologi selidiki lubang besar,jam bukaan sydney martabetoto penyebab sungai di Blitar kering

  • Kamis, 7 November 2024 19:09 WIB
Badan Geologi selidiki lubang besar, penyebab sungai di Blitar kering
Ilustrasi: Fenomena lubang misterius atau sinkhole muncul di lahan pertanian, Desa Mandalamukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Bandung Barat
Jika melihat kondisi tanah di daerah tersebut yang dekat dengan lokasi tambang batu kapur, kemungkinan pelarutan terjadi pada lapisan kapur yang memang memiliki sifat mudah larut ketika terkena air
Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan tim khusus untuk menyelidiki fenomena munculnya lubang besar yang menyerap air aliran sungai hingga kering di Kabupaten Blitar, Jawa timur.

"Besok (Jumat) siang kami berangkat ke lokasi untuk memastikan fenomena tersebut," ujar Husna, Penyelidik Bumi, Pusat Air Tanah Badan Geologi Kementerian ESDM, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan lubang tersebut berada di aliran Sungai Kalisat Tenggong di Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Baca juga: Pakar: Sinkhole seperti di Bandung Barat lazim muncul di pegunungan

Merujuk laporan dari BPBD Blitar diketahui lubang ini memiliki diameter sekitar 1,5 meter dan kedalaman diduga sekitar 10 meter dan telah menyerap air aliran sungai hingga mengering.

Sementara berdasarkan analisis sederhana terhadap visual dan peta yang dimiliki oleh Badan Geologi, kata dia, diduga lubang tersebut terbentuk akibat proses pelarutan tanah yang berlangsung dalam jangka waktu lama.

Ia menyebutkan hal ini kemungkinan terjadi karena adanya rongga atau gua di bawah aliran sungai (sink hole) yang sebelumnya tertutup oleh lapisan tanah. Namun seiring waktu, lapisan tersebut larut dan akhirnya menimbulkan lubang yang kini menyedot air sungai.

Baca juga: Diameter lubang misterius di Sukabumi terus bertambah

"Jika melihat kondisi tanah di daerah tersebut yang dekat dengan lokasi tambang batu kapur, kemungkinan pelarutan terjadi pada lapisan kapur yang memang memiliki sifat mudah larut ketika terkena air," kata dia.

Kendati demikian tim dari Badan Geologi masih perlu melakukan investigasi mendalam untuk memastikan potensi bahaya dari fenomena ini. Husna bersama sejumlah anggota timnya akan melakukan pemeriksaan langsung di lokasi guna memastikan apakah lubang tersebut berisiko bagi warga sekitar dan lingkungan.

Pihaknya mengharapkan hasil dari penyelidikan dapat memberikan penjelasan lengkap mengenai penyebab munculnya lubang tersebut serta langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan dampak yang lebih luas di daerah sekitar sungai.

Baca juga: Lubang misterius muncul di tengah sawah Sukabumi

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024

Berita Terkait
  • 3.000 orang ikuti kompetisi esport di Ogan Kemiring Ilir

    3.000 orang ikuti kompetisi esport di Ogan Kemiring Ilir

    2024-11-15 10:51

  • Persija rekrut pemain e

    Persija rekrut pemain e

    2024-11-15 09:42

  • GLHF Open Cup jadi langkah awal tumbuhkan ekosistem gim Valorant

    GLHF Open Cup jadi langkah awal tumbuhkan ekosistem gim Valorant

    2024-11-15 09:37

  • 14 ribu peserta ramaikan Piala Menpora Esports 2020

    14 ribu peserta ramaikan Piala Menpora Esports 2020

    2024-11-15 09:33

  • Godzilla vs. Kong tiba di PUBG Mobile bulan depan

    Godzilla vs. Kong tiba di PUBG Mobile bulan depan

    2024-11-15 09:32

  • MPL Indonesia munculkan nama Tanah Air di peta esports internasional

    MPL Indonesia munculkan nama Tanah Air di peta esports internasional

    2024-11-15 09:29

Komentar