Hari Stroke Sedunia diwarnai layanan pemeriksaan kesehatan gratis
- Minggu,dasar sydney martabetoto 10 November 2024 11:12 WIB
"Selain membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis, kami juga menggandeng komunitas stroke Kudus untuk senam bersama sebagai upaya membiasakan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga rutin," kata Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto di sela-sela peringatan Hari Stroke Sedunia di Alun-alun Kudus.
Ia juga mempersilakan masyarakat memanfaatkan layanan yang kami disediakan di Alun-alun Kudus untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kadar kolesterol darah.
Kegiatan lain yang dilakukan, yakni mengadakan lomba film pendek dengan tema Germas Stroke yang dibuka untuk umum, mulai dari penyintas stroke, mahasiswa, serta pelajar SMA.
"Rangkaian peringatan hari stroke merupakan salah satu wujud kampanye kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan, penanganan, perawatan, dan dukungan moril bagi penderita stroke," ujarnya.
Adanya peringatan hari stroke ini, diharapkan masyarakat lebih peduli menjaga kesehatan diri sehingga kualitas kesehatan meningkat, jumlah masyarakat yang mengalami serangan stroke semakin berkurang, dan para penderita stroke tetap dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal meskipun dengan gejala sisa yang ditimbulkan dari penyakit tersebut.
Ia juga berkomitmen memberikan layanan yang cepat dan ramah pada kasus stroke dengan layanan unggulan yang dikemas dengan slogan stroke PaSTi (Penanganan Stroke Terintegrasi), yang mana layanannya dilakukan mulai dari sebelum, selama, dan setelah perawatan dari rumah sakit.
Masyarakat juga diajak untuk membiasakan pola hidup sehat, termasuk dalam hal makan agar tetap dijaga dengan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang.
Dokter Spesialis Neurologi RS Mardi Rahayu Kristiana Margaretha mengungkapkan stroke merupakan urutan tiga di dunia yang mengakibatkan kematian, setelah jantung dan kanker.
Penyebabnya, kata dia, karena tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, alkohol, dan faktor usia.
"Faktor risiko terbanyak terjadinya stroke karena darah tinggi," ujarnya.
Upaya pencegahan yakni dengan slogan CERDIK (cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stress), hingga tips mudah mengenali gejala dan tanda-tanda stroke dengan slogan SeGeRa ke rumah sakit (senyum tidak simetrik, gerak separuh tubuh melemah, bicara pelo, kebas, rabun, dan sakit kepala hebat yang terjadi secara tiba-tiba.
Baca juga: Gaya hidup yang dapat kurangi risiko stroke
Baca juga: Perbedaan stroke dan bell's palsy menurut dokter
Baca juga: Gangguan otot turunkan kualitas hidup setelah stroke
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024